Biarkan hatimu patah

yusrin
2 min readJun 2, 2024

--

The darker the night, the brighter the stars, the deeper the grief, the closer is God-Fyodor Dostoyevsky

Photo by Jeremy Perkins on Unsplash

Bagaimana patah hati bukan hanya dialami oleh orang-orang yang putus cinta tapi juga mereka yang kehilangan diri mereka saat mewujudkan mimpi.

Patah hati tidak punya kasta tapi sakitnya sama. Seperti serangan jantung yang terjadi secara terus menerus. Menggerogoti jiwa dan menjadikannya hilang.

Patah hati akibat kekecewaan paling sering terjadi. Memang Soekarno pernah bilang, “Mimpilah setinggi langit, setidaknya kamu akan jatuh di antara bintang-bintang.” Beliau ini lupa kalau bintang itu sangat amat panas, kalau jatuh ya membakar jiwa.

Bagi mereka yang tidak punya safety net, baik secara finansial maupun emosional, bisa saja takut untuk bermimpi. Takut jatuh, takut patah hati, dan takut mengalami kekecewaan tak berujung.

Punya mimpi itu tidak sekali langkah langsung gol, ada ribuan kecil langkah yang tak kasat mata. Ada jalan yang perlu ditempuh dalam waktu lama. Ada jalan buntu, jalan tol, jalan alternatif, dan jalan lainnya. Tidak semuanya sama dan kerap kali ada lubang yang menghentikan langkah.

Bagi mereka yang hatinya patah. Ada retakan dalam jiwa, sebuah celah untuk dimasuki berbagai macam hal. Entah itu hal negatif seperti tindakan kriminal atau ternyata ada divine energy mengisi hatimu yang kosong itu.

Celah ini halus sekali, bisa luput dari pandangan mata. Kalau luput dari pandangan, ia bisa menjadi depresi. Sedih berkepanjangan, berkabut setiap hari. Bagi mereka yang depresi, jiwa mereka sedang ditahan dalam penjara imajinari. Perlu dibebaskan, ditemani, dan didukung agar bisa lepas dari jeratan.

Kemudian, ketika jiwa sudah mengalami masa paceklik berkepanjangan. Jiwa itu akan tunduk pada sesuatu kekuatan, di luar keterbatasan manusia. Disitu kehadiran Tuhan sebagai entitas tertinggi bisa masuk.

Ketika semuanya sudah kamu lakukan. Keringat dan tangismu sudah kering, dan bahkan ketika kamu tidak memiliki harapan lagi. Percayalah dan berserah dirilah pada Tuhan.

Mungkin segalanya tidak akan baik begitu saja. Tapi setidaknya kamu punya harapan, sekecil apapun itu. Kamu juga punya kendali atas pikiranmu sendiri. Bahwa kamu hanya manusia biasa, ada kendali di luar sana yang bukan kapasitasmu.

Setidaknya saat mimpimu patah, kamu tidak kehilangan dirimu sendiri. Tidak menyendiri dan menyalahkan sisi manusia lemah dalam dirimu.

Untukmu yang sedang patah hati, selamat menikmati.

--

--