Garis Sumbu Y

yusrin
2 min readMay 23, 2024

--

Cogito ergo sum — Aku berpikir maka aku ada
Cogito Tuhan sum — Aku berpikir maka Tuhan ada

Photo by Mahdi Dastmard on Unsplash

Kapan hari, sudah selesai menulis garis sumbu x sebagai analogi hubungan manusia dengan sesamanya. Nah, sekarang garis sumbu Y, dimana posisi manusia di koordinat 0,0 sedangkah posisi Tuhan ada di ujung sumbu Y.

Mau theis atau atheis sekalipun pasti manusia menyembah Tuhan. Emang definisi Tuhan mungkin bisa berbeda-beda tergantung kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Dalam kamus Merriam Webster, Tuhan artinya

the Being who perfect in power, kindness, and wisdom that worshipped by many as creator and ruler of the universe

Bukan being lagi ya tapi the Being, biasanya di kalimat bahasa Indonesia pakainya Dzat dan He jika di bahasa Inggris. Manusia gak bisa dibandingkan dengan Tuhan, karena cuman ciptaan saja, tidak sempurna, dan punya tanggal expired.

Semua orang punya Tuhan masing-masing, ada yang sebagai Penguasa Alam Semesta, juru selamat, dan ada pula yang Tuhannya berupa objek duniawi seperti uang. Eksistensi Tuhan itu tergantung manusianya, mereka harus berpikir sendiri definisi Tuhan menurut mereka itu apa.

Siang malam gak beribadah, mabuk, lupa sama ibadah Minggu, gak ke kuil atau baca kitab-kitab Sutra, hidup aja tanpa arah dan tujuan tidak akan menghadirkan Tuhan di kehidupan. Paling menunggu hingga nafas terakhir terus baru inget kalau uang di lemari brangkas, jabatan di perusahaan, sama kekasih gelap spek Miss Universe atau James Bond ternyata gak dibawa mati.

Gak tahu sih, apa orang itu sadar kalau alam semesta ini sebenarnya the biggest private company in the world. Segala macam siklus cuaca, pergerakan lempeng bumi, gerak rotasi dan revolusi, sekecil kerikil geser 1 mm itu punya peraturan sendiri. Tidak mungkin itu kebetulan aja. Lu pikir novel wattpad sama drama korea yang isinya kebetulan?

Bayangin ini perusahaan libur sehari. Apa gak chaos?

Nah, yang namanya perusahaan pasti hierarkinya. Jelas Tuhan paling atas mentok, gak ada itu komisaris, dewan penasihat, etc. Tuhan itu mutlak keputusanNya. Manusia kagak ada power, selain playing by the rules.

Manusia-manusia yang hilang arah itu belum kenal sama Tuhan aja. Bukan berarti terus ngajak beragama ya, tapi gimana ya, manusia itu ketlusupen aja sakitnya bukan main, lemah. Agama penting buat manusia biar gak kehilangan dirinya di alam semesta yang begitu luas ini.

Sepinter-pinternya akamsi (anak kampung sini) pulang ke rumah, pasti punya petunjuk dimana harus belok, dimana harus gaspol. Coba gak ada petunjuk, jalan terus masuk Segitiga Bermuda nanti.

Selamat mencari Tuhan masing-masing. Carinya pakai otak, logika. Bukan search engines atau sekedar ikut tren semata.

--

--